Minggu, 21 Juni 2009

Sajarah Malangbong

Sajarah Kacamatan Malangbong – Garut.

Ku : Didin Jaenudin, SH (Ketua Yayasan Surayudha)

Rd. Surayudha lahir taun 1787 di Limbangan Garut. Anjeuna putra ti Rd. Wira Redja, Bupati Pamanukan Subang turunan keneh Bupat Limbangan. Malangbong dibuka jeung diadegkeun ku Rd. Surayudha taun 1807 dina umur 20 taun. Anjeuna diisitrenkeun janten Wadana (Cutak Malangbong) dina taun 1814 dina umur 27 taun. Rd. Surayudha mere ngaran Malangbong tina kecap Pasir Malang katembong.

Rd. Surayudha bajoang jeung Pangeran Diponegoro ngalawan Walanda nepi ka taun 1830. Sanggeus beres perang Diponegoro dina umur 43 taun, Rd. Surayudha ngadahup ka Putri Sultan Mataram nu boga ngaran Rd. Siti Bunga Resmi (pamajikan ka hiji), dina umur 45 taun anjeuna nikah kaduakalina ka Rd. Siti Komala, Putri Rd. Sutamanggala (Lebe Malangbong nu sok disebut Uyut Jangkung).

Ti Rd. Siti Bunga Resmi boga budak 12, nyaeta :

1. Rd. Wira Bangsa (Camat Malangbong)
2. Rd. Bangsa Yudha
3. Rd. Sura Pradja
4. Rd. Wira Pradja
5. Rd. Wira Djibdja
6. Rd. Siti Kliwon
7. Rd. Siti Aminah
8. Rd. Siti Adjibah
9. Rd. Siti Djanah
10. Rd. Siti Maryam (Cigawir/Cikelepuh Limbangan)
11. Rd. Siti Aisyah
12. Rd. Sura Dimadja (H. Muhamad Ilyas) – Bojong


Ti Rd. Siti Komala boga budak 2 nyaeta :

1. Rd. Wira Yudha
2. Rd. Siti Nata Karaton


Rd. Surayudha ngantunkeun taun 1886 dina yuswa 99 taun.

Rd. Wira Bangsa putra kahiji Rd. Sura Yudha, dibabarkeun taun 1832. Dina yuswa 40 taun (taun 1872), Rd. Wira Bangsa diisitrenkeun jadi Camat munggaran di Malangbong ku Pamarentah Kolonial Walanda.


Basa Rd. Wira Bangsa diisitrenkeun jadi Camat munggaran di Malangbong. Pamarentah kolonial Walanda menta rojongan pamarentah nyaeta ngayakeun pangabutuh masarakat kayaning pasar, kantor pamarentahan, alun-alun jeung tempat ibadah.


Kusabab tanah boga Wira Bangsa teu mahi keur pangabutuh ngayakeunnana, Rd. Wira Bangsa menta rojongan ti adi-adina Rd. Wira Djibdja, Rd. Siti Aminah, jeung Rd. H. M. Ilyas (R. Suradimaja). Aranjeuna raridoeun tanahna dipake keur ngayakaeun pangabutuh masarakat (Hak Guna Pakai), kajaba tanah keur kaperluan tempat ibadah (Kaum/Masjid Agung), diwakafkeun ku H. Muhamd Ilyas (Rd. Suradimaja) dina taun 1930.

Taken from http://rosmailyas.multiply.com

Selasa, 19 Mei 2009

Stroberi Oh Stroberi




Manis, Wangi, Cantik........ Hmm... itulah stroberi... (sama loh sama isteriku tercinta, hehe..)

Kali ini, giliran bercerita about mengenai tentang perjalanankoe menikmati eloknya perkebunan stroberi nan luas n menghijau..... Hemm... it's so beautiful.......

Pagi itu, kami berdua berniat untuk jalan... Kemana ya asyiknya... hmmm... dan akhirnya, kami memutuskan untuk mencoba jalan menuju sebuah area perkebunan stroberi yang konon indah utk dipandang mata.

Bismillah... Dengan mengendarai si garang "Satria" yang skarang udh mulai udzur dimakan usia, kamipun berangkat.


Perjalananpun penuh dengan keindahan. Kiri kanan, ku lihat saja banyak pohon cemara (itu kata lagu) tp kami beda, kiri kanan ga da cemara sih, tp gak kalah indahnya, kiri kanan, kulihat banyak pesawahan, perkebunan dan pepohonan yang serba hijau semua.

Dan akhirnya, sampailah kami ke tempat yang dituju. Kebon Stroberi............ itu yg sering dibicarakan orang2....


Subhanalloh......... Indahnya......... Hamparannya yang luas dan menghijau memberi kesan sejuk di mata kami.... membuat hati yang kadang gersang dan panas menjadi sejuk kembali... Bak oase di gurun sahara.. (Itu mgkin kata2 pujangganya).

Lihat saja buktinya, Bu Dokter langsung terjun menuju kebun stroberi... Mungkin dia seneng, biasanya yang di pegang itu stetoskop, kali ini dia megang buah stroberi yang anggun dan elok itu.

Ih si cinta, seneng ya bisa megang buah stroberi langsung di pohonnya? hehe....

Eh ada c om neh itut2an narsis.. hehe.. boleh lah dikit mah..........

Ih luthuna c Bu Dokter.......

Enak ya? Bagi dunk.......... kok makan sendiri cih?

Hmmm... hijaunya kebunku (apa? kebunku? kebun org kaleee)

Tempat penyortiran dan pengemasan stroberinya neh. Nantinya, setelah dikemas, akan dikirim ke retailer spt toko buah, minimarket dll, sama ke konsumen, seperti rumah makan, kafe dll.

Hmmm.... mau dunk satu..........

Wisata stroberi ini terletak di Daerah Bakom, Kec Malangbong, Kab Garut. Kalo yg penasaran, silahkan berkunjung...

Akhirnya, kami pulang sambil membawa oleh2 stroberi yang manis dan wnagi itu.. dan tentunya segudang kenangan yang elok dan tersimpan rapi di hati kami.

.
.
.

Kamis, 07 Mei 2009

KU GARUT LOBA NU MATAK KAIRUT

ASAL USUL
dari (http://blog-kamayangan.blogspot.com/2009/05/garut-nu-matak-kairut.html)


Pada awalnya, tahun 1811, Kabupaten Balubur Limbangan dihapus oleh Gubernur Jenderal Herman W. Deandels (Kolonial Belanda) dan Bupatinya Tumenggung Wangsakusumah II, yang diberhentikan dengan hormat. Waktu itu Kab. Balubur Limbangan meliputi enam cutak (kecamatan).

Secara geografis Kab. Garut terletak di sebelah bagian selatan, termasuk ke dalam wilayah Prov. Jawa Barat dengan batas-batas Tasikmalaya, Cianjur dan Kab. Bandung, Sumedang, dan Samudera Indonesia.

Daerah itu termasuk daerah lembah yang dikelilingi gunung-gunung dengan ketinggian rata-rata 700-750 m di atas permukaan laut, dan beriklim tropis dengan suhu rata-rata 24,3-27,3 derajat celcius.

Pada 1813, terbentuknya Kab. Limbangan oleh Letnan Gubernur Thomas S. Raffles yang sekarang menjadi Kab. Garut. Pertimbangannya, ditemukan sebuah tempat yang cocok, selain tanahnya datar, subur, dan terdapat mata air yang airnya terus mengakir ke sungai Cimanuk, juga memiliki pemandangan yang indah dan dikelilingi oleh gunung-gunung, di antaranya Gunung Cikuray, Papandayan, Guntur, Talaga Bodas, dan Karacak.

Pada waktu panitia menemukan mata air (telaga kecil) yang tertutup semak belukar berduri, maka salah seorang dari panitia itu ada yang kakarut (tergores) tangannya hingga berdarah. Sewaktu memeriksa dan membenahi tempat tersebut ikut pula pegawai Belanda yang ketika melihat tangan salah seorang yang berdarah, ia bertanya kenapa berdarah? Dijawab oleh orang yang tergores itu bahwa ia "kakarut". Orang Belanda tadi meniru kata tersebut dan karena lidahnya kurang pasih, dia menyebutnya "gagarut"

Sejak saat itu tanaman yang berduri tersebut disebut ki Garut dan telaganya dinamai Ci Garut dan daerah sekitarnya dikenal dengan nama Garut yang dijadikan ibukota Kab. Garut.

Sejak awal abad 19 kehidupan masyarakat Garut yang mulai heterogen akibat urbanisasi karena didorong usaha perkebunan dan objek pariwisata. Usaha perkebunan yang dikelola swasta Belanda berada di Giriawas, Cisaruni, Cikajang, Papandayan, dan Darajat. Lalu pada 1900-1928, dibuka lagi perkebunan teh, karet, dan kina di Cilawu, Cisurupan, Pakenjeng, Cikajang, Cisompet, Cikelet, dan Pameungpeuk.

Pembukaan perkebunan-perkebunan tersebut diikuti pula oleh pembangunan hotel-hotel di daerah Garut pada tahun 1917 sebagai sarana menginap dan hiburan bagi pegawai perkebunan dan para pariwisata yang dari luar negeri. Waktu itu terdapat banyak hotel di kota atau di luar kota Garut. Namun sekarang hotel-hotel itu sudah tinggal kenangan yang sudah berubah fungsi atau tinggal reruntuhannya saja.

Garut mempunyai banyak tempat-tempat pariwisata yang biasa dikunjung adalah kawah Papandayan, kawah Kamojang, kawah Manuk, kawah Telaga Bodas, Situ Bagendet, Situ Cangkuang, Cipanas (tempat pemandian air panas), Gunung Cikuray, Gunung Guntur, dan Pantai Pameungpeuk.

Para wisman yang datang kekota tersebut berasal dari AS, Inggris, Australia, Belanda, dan Jepang. Orang penting dan terkenal yang pernah datang ke kota Garut pada 1928 adalah Raja Leopold dan permaisuri Astrid, Charlie Chaplin, Renate Muller, dan Hans Albers. Kemudiann pada 1936, Susuhunan Pakubuwono X juga menginap di Hotel Papandayan.

Karena keindahan alam, baik dari pegunungan, hutan, dan pantai yang dimiliki kota Garut dan kebersihan kotanya, Kab. Garut mendapatkan Piagam Kota Terbersih dari Pemerintah RI pada 1960 dengan mendapatkan sebutan sebagai Kota Intan. Selain itu, bila ditinjau dari potensi objek-objek wisata.

MAKANAN

Selain keunggulan alamnya, Garut juga memiliki produk makanan tradisional yang sangat terkenal pada saat itu yaitu dodol dan jeruk Garut. Bahkan sampai sekarang pun Garut dikenal ke seantero Indonesia dengan dodol garut yang rasanya mempunyai ciri khas tersendiri.

Sedangkan di kalangan masyarakat umum Garut sendiri yang cukup dikenal adalah bugis, peuyeum ketan (tape ketan), ranginang, noga, sagon, borondong, pais (pepes) ikan gurame, dan babakak (ayam panggang).

Kerajinan tangan yang sangat terkenal di antaranya batik garutan, sutera alam, akar wangi, dan kerajinan kulit, yang produknya banyak dicari konsumen.

Selain makanan, Garut pun dikenal dengan produk dari kulit yang terdapat di Sukaregang. Harganya pun cukup miring tergantung mutu bahan kulit. Terdapat beberapa pilihan kulit seperti kulit domba, sapi dan kambing. Semakin lembut rasa permukaan kulit itu, maka semakin mahal pula harganya.

Seperti di tempat lain, berbelanja produk kulit di Garut juga diperlukan tawar menawar, tapi ada pula pedagang yang memberikan harga pas. Produk kulit itu dapat berupa jaket dengan berbagai pilihan desain, rompi, celana, sepatu, sandal, dompet dan ikat pinggang dari kulit. Konon katanya, penyanyi rock Nicky Astria juga pernah membeli jas kulit di Garut. Harga jaket kulit bervariasi mulai dari Rp175.000-Rp450.000.

Pilihan warnanya juga bervariasi. Terdapat pula jaket kulit yang fashion dengan pilihan warna merah, kuning, abu-abu, namun kebanyakan menampilkan warna hitam.

TEMPAT WISATA

Di Indonesia garut merupakan daerah yg memilik wisata terlengkap.. mulai dari pegunungan, air terjun, pantai, candi, danau dan wisata lainnya..

Bagi rekan2 yg punya pengalaman jalan2 ke kabupaten garut silahkan sharing disini.. sekalian samo foto2nya kalo ada..

Ini adalah beberapa objek wisata yang bisa kita kunjungi di Garut




Curug Tujuh Cileuleuy (Kamayangan)

Kecamatan : Malangbong
Jenis Wisata : Alam
Daya Tarik : Air Terjun



Paraglaiding Gn. Haruman

Kecamatan : Kadungora
Jenis Wisata : alam/sport
Daya Tarik : paraglaiding



Candi Cangkuang


Kecamatan : Leles
Jenis Wisata : Alam, Budaya
Daya Tarik : Candi. Situ, Danau




Curug Cimandi Racun


Kecamatan : Leles
Jenis Wisata : Alam
Daya Tarik : Curug, Air Terjun




Kampung Pulo


Kecamatan : Leles
Jenis Wisata : Alam, Budaya
Daya Tarik : Kampung Adat




Makam Jafar Umar Sidik


Kecamatan : Leuwigoong
Jenis Wisata : Budaya
Daya Tarik : Makam, Peninggalan Sejarah




Objek Wisata Situ Bagendit


Kecamatan : Banyuresmi
Jenis Wisata : Alam
Daya Tarik : Situ, Danau, Taman Rekreasi




Curug Citiis


Kecamatan : Tarogong Kaler
Jenis Wisata : Alam
Daya Tarik : Curug, Air Terjun




Gunung Guntur


Kecamatan : Tarogong Kaler
Jenis Wisata : Alam
Daya Tarik : Panorama Alam



Taman Rekreasi dan Kolam Renang Cipanas


Kecamatan : Tarogong Kidul
Jenis Wisata : Buatan
Daya Tarik : Taman Rekreasi, Kolam Renang Air Panas, Joging




Kawah Darajat

Kecamatan : Pasirwangi
Jenis Wisata : Alam
Daya Tarik : Kawah





Makam Keramat Godog


Kecamatan : Karangpawitan
Jenis Wisata : Budaya
Daya Tarik : Makam, Peninggalan Sejarah




Makam Linggaratu


Kecamatan : Karangpawitan
Jenis Wisata : Budaya
Daya Tarik : Makam, Peninggalan Sejarah




Makam Keramat Cinunuk


Kecamatan : Wanaraja
Jenis Wisata : Alam
Daya Tarik : Makam, Peninggalan Sejarah, Ziarah




Talaga Bodas


Kecamatan : Wanaraja
Jenis Wisata : Alam
Daya Tarik : Telaga, Danau




Curug Cihanyawar


Kecamatan : Cilawu
Jenis Wisata : Alam
Daya Tarik : Curug, Air Terjun




Golf Course Flamboyan


Kecamatan : Cilawu
Jenis Wisata : Alam
Daya Tarik : Pemandangan, Rekreasi





Perkebunan Teh Dayeuh Manggung


Kecamatan : Cilawu
Jenis Wisata : Alam
Daya Tarik : Pekebunan Teh




Kampung Dukuh


Kecamatan : Cikelet
Jenis Wisata : Alam,Budaya
Daya Tarik : Kampung Adat


Situ Cibuyut

Kecamatan : Malangbong
Objek Wisata : Alam
Daya Tarik : Danau / Situ
(Foto sekitar Situ Cibuyut)



Pantai Gunung Geder


Kecamatan : Cikelet
Jenis Wisata : Alam
Daya Tarik : Panorama pantai




Pantai Manulusu


Kecamatan : Cikelet
Jenis Wisata : Alam
Daya Tarik : Panorama Pantai




Pantai Pasir Putih Gunung Geder


Kecamatan : Cikelet
Jenis Wisata : Pantai
Daya Tarik : Pantai landai pasir putih



Pantai Santolo


Kecamatan : Cikelet
Jenis Wisata : Alam
Daya Tarik : Panorama Pantai




Curug Neglasari


Kecamatan : Cisompet
Jenis Wisata : Alam
Daya Tarik : Panorama Pantai




Pantai Sayang Heulang


Kecamatan : Pameungpeuk
Jenis Wisata : Alam
Daya Tarik : Pantai




Arung Jeram S. Cimanuk


Kecamatan : Bayongbong
Jenis Wisata : Alam/Minat Khusus
Daya Tarik : Arung Jeram






Situs Ciburuy


Kecamatan : Bayongbong
Jenis Wisata : Budaya
Daya Tarik : Kampung Adat




Curug Orok


Kecamatan : Cikajang
Jenis Wisata : Alam
Daya Tarik : Curug, Air Terjun




Kawah Papandayan


Kecamatan : Cisurupan
Jenis Wisata : Alam
Daya Tarik : Kawah




Pantai Cijayana


Kecamatan : Bungbulang
Jenis Wisata : Alam
Daya Tarik : Pantai




Pantai Rancabuaya


Kecamatan : Caringin
Jenis Wisata : Alam
Daya Tarik : Pantai




Arung Jeram S. Cikandang


Kecamatan : Pakenjeng
Jenis Wisata : Alam/Minat Khusus
Daya Tarik : Arung Jeram




Curug Sanghiyang Taraje


Kecamatan : Pamulihan
Jenis Wisata : Alam
Daya Tarik : Air Terjun



Leuweung Sancang


Kecamatan : Cibalong
Jenis Wisata : Alam
Daya Tarik : Hutan, Cagar Alam




Pantai Cijeruk Indah


Kecamatan : Cibalong
Jenis Wisata : Alam
Daya Tarik : Pantai




Pantai Karang Paranje


Kecamatan : Cibalong
Jenis Wisata : Alam
Daya Tarik : Panorama Pantai


Dan yang terakhir adalah.........

Ngadu Domba

Bersedia....
Siap....
Hantammmmmmmmm........................


Mangga bilih aya nu bade nyobian diadukeun sareng domba garut... PM ajah yah samah sayah...



Sekedar berbagi, ini ada beberapa foto yang berhubungan dengan Garut.

Satu sisi dari Garut



Satu sisi dari Garut



Cilaut Eureun (Santolo Beach "kata bu'le mah")


Cilaut Eureun (Santolo Beach "kata bu'le mah")



Cilaut Eureun (Santolo Beach "kata bu'le mah")


Cilaut Eureun (Santolo Beach "kata bu'le mah")



Cilaut Eureun (Santolo Beach "kata bu'le mah")