Kamis, 21 Januari 2010

Masalah Inti Muslim Indonesia (bag 1)

Sumber (www.satuumat.blogspot.com)

Selama ini banyak yang membuat kita bingung memikirkan masalah-masalah umat muslim di Indonesia ini. Masalah yang kita hadapi terlalu banyak. Semuanya menumpuk jadi satu. Di bawah ini masalah-masalah besar yang dihadapi umat Islam di Indonesia. Silakan disimak dan direnungkan:


1. Bencana alam terus-menerus terjadi. Terakhir ialah gempa bumi di Bengkulu dan Padang.
2. Kesulitan ekonomi tidak sembuh-sembuh. Terakhir harga minyak goreng melambung, Yusuf Kalla Cs. juga sedang menggalakkan BBM dari gas untuk pengganti minyak tanah.
3. Ancaman separatisme, misalnya OPM (organisasi papua merdeka), RMS (kasus tarian cakalele di HUT RI), GAM, Riau, dst.
4. Korupsi yang susah diberantas. Terakhir, di tubuh KPK juga diindikasikan terjadi tindak korupsi.
5. Mentalitas buruk anggota DPR dan DPRD. Kerja dikit, bahas UU lambat betul, tapi manja. Maunya tunjangan & kenaikan gaji terus.
6. Pilkada yang selalu diwarnai money politics. Tidak ada satu pun pilkada yang bebas politik uang (suap).
7. Korupsi yang mewabah di daerah-daerah melahirkan raja-raja baru. Sejak otonomi daerah makin merdeka bikin korupsi.
8. Konglomerat hitam dan pengusaha bajingan yang melarikan harta negara ratusan triliun ke luar negeri. Harta yang dilarikan ke Singapura saja sekitar 600 triliun. Kemarin uang Tommy Soeharto disimpan di Inggris (kasus Yusril Ihza).
9. Perpecahan di kalangan ormas Islam dan partai politik Islam.
10. Serbuan pemodal asing. Telkom dan Indosat sudah dibeli pemodal Singapura. Bendungan-bendungan sudah dibeli Inggris, Carefour Perancis merajai Jakarta, McDonald, KFC, Coca Cola, dll. menyebar dimana-mana.
11. Dominasi pengusaha mata sipit, Jepang, China, Korea, Taiwan, Hongkong, dst. Lihat produk Honda, Yamaha, Suzuki, Mitsubishi, Samsung, Sony, LG, dst. Belum lagi masalah impor kain China, beras Vietnam, kedelai Amerika, dst. Kita sangat banyak makan milik orang lain.
12. Hancurnya sistem pendidikan nasional. Indikasinya mudah, setiap 5 tahun sistem kurikulum ganti. Bejat sekali pembuat kebijakan pendidikan, bagaimana bisa dapat hasil nyata, setiap 5 tahun ganti sistem?
13. Hancurnya sistem hukum, korupsi di kehakiman, kejaksaan, sampai Mahkamah Agung ikut korupsi (kasus Bagir Manan). Hukum hanya berpihak ke orang-orang berduit, para pengacara jadi sewaan para koruptor dan selebritis, hukum sangat keras ke orang-orang miskin.
14. Merebaknya waralaba Indomaret, Alvamart, Yomart sampai ke kampung-kampung, mematikan para pedagang.
15. Hancurnya moral generasi muda karena miras, narkoba, VCD porno, free sex, prostitusi, homo-lesbian, vandalisme, black metal, dst.
16. Dominasi TV-TV swasta yang 24 mendoktrin rakyat Indonesia pake tayangan-tayangan rusak, iklan pornografi, film, sinetron ABG, infotainment, sport, musik, dugem, dst.
17. Media-media massa seperti koran, majalah, radio, kantor berita, situs internet lebih pro orang-orang sekuler, membela ideologi anti syariat, menyuarakan hedonisme, selalu memojokkan posisi Ummat, dst.
18. Maraknya ustadz-ustadz selebritis, dai-dai cengengesan, ceramah padahal dagelan, para penipu ummat dengan dalih kebersamaan, bening hati, wisata hati, majlis dzikir, dst. Mereka memandulkan keberanian di hati pemuda-pemuda Islam, sehingga selalu merasa negerinya ‘baik-baik saja’.
19. Propaganda terorisme, penangkapan aktivis tanpa prosedur, hegemoni Densus 88, proyek polisi biar dapat kucuran bantuan Amerika, bom-bom rekayasa, ‘aksi jihad gadungan’ agar ada alasan buat Amerika untuk menghantam umat Islam, pengkafiran sesama muslim, dst.
20. Merebaknya aliran-aliran sesat, paham-paham kebatinan, perkumpulan dukun-paranormal, pengabdi setan, dst.
21. Serbuan paham liberal yang intinya ialah kekafiran, penghinaan, dan penghujatan atas ajaran Islam.
22. Merebaknya gerakan Kristenisasi, modus-modus baru pemurtadan oleh kelompok Protestan, Katholik, sekte Jesuit, evangelist, dst.
23. Munculnya paham-paham kedaerahan, kesukuan, asobiyah, yang dianggap lebih tinggi nilainya dari urusan Islam.
24. Kelalaian para pemuda Islam, kesenangan mereka ke hiburan, lagu-lagu, film, hobi-hobi yang merusak fitrah, memboroskan harta benda, menghabiskan waktu, maniac game, dst.
25. Pertikaian antar gerakan Islam, saling menyalahkan, menjelek-jelekkan, merasa paling benar, fanatik buta, paranoid, ekslusif, dst.

Kalau dicari, masih ada masalah-masalah lain, tapi ini sudah mewakili sebagian besar masalah kehidupan muslim Indonesia. Tolong saudara-saudara catat masalah-masalah di atas, kalau bisa dikopi biar tidak hilang begitu saja.

Kalau saudara lihat, inti masalahnya dimana ? Bagaimana cara menarik kesimpulan dari segitu banyak masalah itu ? Apa sih ‘benang merahnya’ ?

Begini saudaraku, masalah kita itu KOMPLEK. Salah besar kalau Anda cuma mencomot satu demi satu masalah saja. Masalah kita bukan parsial, tapi SISTEMIK. Masalah ini sudah jadi sebuah SISTEM TERSENDIRI. Kita tidak bisa lihat masalah cuma satu per satu, tapi ia saling kait-mengait satu sama lain.

Cara menarik benang-merahnya begini:

Sistem pemerintahan yang dipakai di Indonesia ini memang telah dibuat untuk menghancurkan Islam dan muslimin Indonesia. Telah disengaja dibuat seperti itu. Kalau saudara melihat kenyataan-kenyataan yang ada sekarang, memang inilah hasil yang diinginkan dari sistem itu. Intinya, Islam dan kehidupan muslim ingin dihancurkan sehancur-hancurnya, sebab hanya dengan cara begitu, kekayaan negeri Indonesia harta-bendanya terus-menerus bisa dijarah dibawa kabur kemana-kemana. Hanya kalau muslim bodoh, dungu, lemah, proses penghisapan negara kita oleh kaki-tangan kaum kafir akan berjalan mulus, tanpa hambatan sedikit pun.

Negara kita selama ini tak lebih dari SAPI PERAHAN orang-orang kafir untuk membiayai hidup mereka yang bejat, berlumur dosa, zolim, melawan Tuhan, merusak alam lingkungan, menghancurkan generasi muda, & mengabdi setan. Harta-benda kita mereka jarah untuk membiayai hidup terkutuk. Sementara anak-anak muslim kelaparan, jadi gepeng, pengemis, dan gelandaangan. Wanita-wanita kita diekspor ke luar negeri untuk jadi babu, diperkosa, disiksa, jadi WTS disana. Banyak pemuda jadi TKI ilegal, dikejar-kejar, disiksa, dihina, dilecehkan, dijuluki “indon”. Ustadz-ustadz kerjanya minta-minta honor ngaji, yayasan-yayasan Islam ngemis-ngemis, santri-santri ngerokok melulu stress mikir kehidupan yang tambah berat, banyak lulusan pesantren akhirnya jadi tukang penikam ajaran Islam, biar dapat donatur. Susah sekali hidup kita, sementara kafir-kafir laknatullah, anak-anak mereka gemuk, sehat-sehat, tampan, rumah layak, prestise tinggi, padahal sehari-harinya mereka menyembah berhala, setan, dan hawa nafsu. Lihatlah zolim nian nasib yang menimpa umat Islam di Indonesia. Siapa lagi yang mau peduli ?


Lihatlah apa yang telah dilakukan orang-orang durjana laknatullah buat umat Islam dan kaum muslimin Indonsia. Baca fakta-fakta ini:

- 18 Agustus 1945, mereka mencoret ‘7 kata Piagam Djakarta’. Mereka menyingkirkan syariat Islam dari konstitusi.
- Mereka membuat lagu-lagu nasional, seperti Indonesia Raya, Padamu Negeri, Rayuan Pulau Kelapa, Maju Tak Gentar, Hymne Guru, Tanah Airku, dst. Tujuannya menyingkirkan jasa-jasa para pahlawan Islam dalam perjuangan kemerdekaan. Mereka mengagungkan ‘nasionalisme’ sebagai pahlawan yang dipuja-puja.
- Orde Lama Soekarno membubarkan Masyumi, membiarkan Nasakom (PNI, NU, dan PKI). Orde Baru meneruskan kebijakan Orde Lama dalam menyingkirkan Masyumi dari perpolitikan. Malahan orang Masyumi di jaman Soeharto tidak boleh terlibat politik, meskipun cuma numpang di PPP.
- Sejarah umat Islam ditulis dengan sangat banyak kepalsuan. Syariat Islam yang pernah dijalankan di jaman kerajaan-kerajaan Islam dikubur hidup-hidup. Jasa-jasa para pahlawan dibajak oleh nasionalis pengkhianat bangsa. Boedi Oetomo yang sebenarnya pengkhianat bangsa, pelayan maksud-maksud penjajah, malah disebut sebagai titik kebangkitan gerakan nasional.
- Sejarah umat Islam juga dicemari dengan penodaan terhadap jasa-jasa DI/TII dan almarhum Al Ustadz SM. Kartosuwiryo. Mereka disebut pemberontak, pengacau, penjarah, pembakar harta rakyat, kaum takfiri, dst. Padahal semua itu adalah fitnah keji yang tidak berdasar fakta. Proklamasi Darul Islam di Malangbong Garut dilakukan ketika Indonesia sedang mengalami kekosongan pemerintahan (vacum), sebab pemerintah Soekarno-Hatta dibubarkan Belanda, setelah Agresi Belanda II ke Yogya, sehabis perjanjian Renville. Kalau tidak ada DI/TII wilayah Jawa Barat dan lainnya akan dicengkeram oleh NICA Belanda. Baca sejarah Bung, biar tidak buta hati!
- Secara bisnis, orang-orang China diberi kesempatan memonopoli tepung terigu, minyak goreng, niaga kain, bank, retail (toko-toko), otomotif, supermarket, real estate, dst. Sementara orang-orang muslim dan santri dicegah dari menjangkau sumber-sumber ekonomi.
- Dari segi media massa, otak muslim Indonesia diracuni dengan informasi-informasi sesat, dengan hiburan-hiburan destruktif, dengan opini-opini yang memusuhi Islam.
- Militer dan kepolisian selalu memusuhi umat Islam. Doktrin di militer, seperti pernah diauki mantan Jendral Prabowo Subianto, menjadikan pesantren sebagai obyek simulasi untuk diserang, disergap. Sementara orang-orang Kopassus dididik agar telinganya merasa sakit kalau mendengar istilah ‘syariat’. Militer dididik agar lebih takut kepada komandan daripada ke Alloh. Mereka lebih takut telat ikut ‘apel bendera’ daripada takut tidak mengerjakan solat. Padahal dulunya, tulang punggung TNI itu Hizbulloh, Sabilillah, & laskar santri.
- Intelijen mendidik sel-sel pemuda Islam radikal agar melawan pemerintah, agar melakukan serangan-serangan sporadis yang dampaknya cuma sebesar ‘tai kuku’. Tapi di media-media gerakan-gerakan kerdil yang dikendalikan intelijen itu dikritik habis-habisan, sampai pemuda-pemuda Islam dituduh radikal, fundamentalis, anti Pancasila, dst. Itu semua cara-cara bikinan untuk menghancurkan citra Islam dan perjuangannya.
- Ketika bangkit semangat di dada pemuda Islam, ketika tampak semangat kebangkitan Islam, tiba-tiba mereka dihantam isu terorisme. Baru saja hati mereka tergerak, seketika diserang isu Bom Bali, Bom Marriot, Bom Kuningan, dst. Tanpa diminta pun, rakyat Indonesia seketika membenci gerakan islam, membenci pejuang syariat atau segala yang berbau Islam. Sampe-sampe anak-anak kecil membenci ustadz-ustadz yang katanya “ikut teroris”. Licik sekali perbuatan kafir-kafir itu. Mereka lempar batu, umat Islam yang suruh tanggung jawab. Terkutuk kalian wahai kafir-kafir terlaknat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar